Pilih Jadi Pembenci atau Penebar Kebaikan ?




ImpasMedia, Makassar -

Manusia mulia yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, pasti mendapatkan berbagai ujian kehidupan. 

Tentu saja ujian itu bisa datang berupa hinaan, cacian yang merendahkan dan fitnahan dari orang - orang yang iri dan dengki.

Bahkan manusia sekaliber Nabi dan Rasul Allah, juga telah mendapatkan hinaan dan fitnahan yang sangat keji dari manusia iri dan pembenci.

Seolah mereka protes Tuhan, kenapa orang seperti itu yang dipilih sebagai nabi dan Rasul-Nya 

Nabi Muhammad Saw dituduh orang gila, tukang sihir. Mereka meremehkan Nabi sebagai manusia buta huruf dan yatim piatu, yang tidak pantas menjadi pemimpin.

Tapi kalau Dia manusia pilihan Tuhan, siapa yang mampu menghalangi kehendak Tuhan untuk mengangkat derajat siapapun yang dikehendakinya ?

Seperti halnya, Jokowi yang hanya seorang Pengusaha Kayu, bisa diangkat derajatnya sebagai pemimpin di Indonesia dengan takdir-Nya.

Pencapaian Jokowi, bukan hanya karena kemampuannya, tentu  banyak yang lebih mampu, tapi karena Takdir Tuhan yang telah memilihnya. Kecuali kalau Anda bukan orang yang beriman kepada Yang Maha Kuasa dalam kehidupan ini.

Akibatnya,  Anda  menjadi manusia nyinyir, dengki, dan pembenci seumur hidup, bahkan sampai pada keturunan Jokowi.

Jokowi telah mampu menyikapi dengan baik, semua hinaan dan fitnahan, yang didasari dengan Kesabaran yang tinggi. Maka hanya Allah SWT yang memberi balasan setiap kebaikan dan keburukan.

Alangkah parahnya hati para pembenci, yang telah hilang Akal Sehat, dan tidak percaya Takdir Tuhan. Mereka tidak mampu melihat kebaikan Jokowi, yang telah memberikan pengabdiannya untuk negeri ini. Mereka hanya mampu melihat dengan mata keburukan, yang mereka ciptakan dengan hati kebenciannya. 

Akhirnya, hidup Ini adalah pilihan. Apakah Anda mau memilih menjadi golongan para Pembenci, atau Golongan Hati bersih, yang Ridha dengan Takdir dari Tuhan atas  orang lain.

Lebih baik hidup yang singkat ini, kita berlomba berbuat kebaikan di bidang kita masing-masing . Kita mencintai negeri ini, sebagai salah satu wujud kesyukuran kepada Allah SWT, Sang Pemilik Kehidupan. ( *Dar )



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghawatirkan Alih Fungsi Lahan Jadi Bangunan Komersial, Makin tak Terkendali di Malino

Pendaftar di SMPN 1 Palangga Membludak

DPD Partai Masyumi Kota Makassar Bentuk Kepengurusan