Imran 10 tahun Jadi Seklu di Daerah Terpencil, Korban Pilkada
![]() |
| Al Imran, SE, SH, M.E Setia mengabdi sebagai ASN, 10 tahun ditempatkan di tempat terpencil sebagai Seklu Kelurahan Polinggona, Kabupaten Kolaka. |
ImpasNews, Makassar -
Demokrasi sering menelan korban oleh oknum yang memperalat demokrasi untuk kepentingan pribadi dan golongannya.
Seperti yang alami Al Imran, SE, SH, M.E, pegawai ASN di Kabupaten Kolaka, yang terlempar ke daerah terpencil, di Kelurahan Polinggona, Kecamatan Polinggona, Kabupaten Kolaka, kurang lebih 90 kilometer dari Ibukota Kabupaten Kolaka.
Sebelumnya, Imran bertugas di Dinas Catatan Sipil, Kabupaten Kolaka, namun oleh Bupati Kolaka terpilih saat itu "dibuang" ke daerah terpencil, di Kelurahan Polinggona, daerah perbatasan dengan kabupaten lain, karena terkait Pilkada.
Sebagai aparat ASN, yang siap mengabdi dimana saja, Imran tidak protes dengan keputusan Bupati Kolaka pada saat itu. Dia tetap setia melaksanakan tugas dengan baik, meskipun harus menempuh perjalanan 180 kilometer setiap hari.
Semangat pengabdian Imran di daerah terpencil tidak pernah surut. Bahkan jadi motivasi untuk mengembangkan diri, dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di Universitas Haluoleo Kendari, pada setiap Sabtu -Minggu, dan berhasil menyelesaikan studi dengan predikat Cumlaude.
Imran adalah sosok ASN tulen yang sangat mengutamakan pendidikan, sebagai bekal untuk mengabdi kepada rakyat, bangsa, dan negara.
Menurut Ayahanda Imran, M. Yamin Lamalese, yang juga Tokoh Pers dan Tokoh Masyarakat Sulawesi Tenggara, sejak kecil, Imran telah menunjukkan sikap kemandiriannya, selalu mengerjakan secara maksimal apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Dia tidak pernah mengeluh dalam menjalankan tugas, apalagi mencari-cari muka kepada atasan, agar dipindahkan ke tempat tugas yang lebih baik dengan posisi yang lebih menguntungkan.
Sikap mengutamakan pendidikan yang telah dijalani Imran, ditularkan kepada kedua anaknya, sebagai bekal untuk meraih masa depan yang lebih baik. (* Darman)



Komentar
Posting Komentar