Impas News

ImpasNews , Makassar - Kita hanya bisa membayangkan bagaimana kesabaran dan ketabahan Nabi Muhammad SAW, ketika menghadapi fitnah dan hinaan yang luar biasa dari bangsanya sendiri. Dia dituduh orang gila, tukang sihir, dan berbagai hinaan yang merendahkan. Bahkan dilempari kotoran dan ancaman pembunuhan.  Semua teror dan serangan, tujuannya agar Dia menghentikan tugas mulianya, menyeru manusia pada jalan Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun dengan tuduhan keji dan fitnahan itu, membuat pengikut Nabi Muhammad SAW semakin yakin, bahwa Muhammad adalah manusia luar biasa yang disiapkan dan diutus oleh Allah SWT, dan berhasil melewati ujian yang luar biasa itu, yang dilakukan oleh manusia bangsanya sendiri. Dalam level kekinian, yang bisa kita disaksikan  di abad ini, seorang manusia biasa, sederhana, tampil sebagai pemimpin bangsanya, Bangsa Indonesia. Dia juga mengalami, dan menghadapi hinaan, cacian dan fitnahan dari manusia, bangsanya sendiri. Menghadapi ujian berat itu,  Jokowi ...

  ImpasNews, Makassar- Pahami Tetesan Hidayah Kepadamu Hidayah adalah petunjuk dari Allah SWT dalam kebaikan, baik Hidayah dalam bentuk Ibadah langsung kepada Allah, maupun hidayah kebaikan untuk berbuat baik kepada mahluk  dan sesama  manusia. Hidayah bukan datang seperti air bah yang langsung secara drastis berubah 180 derajat dari kebiasaan hidup sebelumnya, karena Allah SWT lebih paham kondisi manusia ciptaannya.  Perubahan secara drastis sangat berat ditanggung oleh kondisi manusia yang rentan dengan kelemahan. Maka segera menyadari datangnya tanda- tanda Hidayah itu, dan sangat penting dijaga, agar tidak lepas. Ajaran Agama mengingatkan,  "bersegera dalam kebaikan, dan jangan ditunda-tunda, karena kesempatan itu akan segera menghilang, apabila tidak dilaksanakan". Amalkan ilmu kebaikan yang kamu ketahui, agar Allah SWT menambah ilmu kebaikan yang lain. Itulah artinya, bahwa apabila Allah SWT menghendaki kebaikan pada diri hambanya, maka dia  akan dimu...

Dr.Ir. H Abd Rakhim Nanda,S,T, M.T, I.P.U, Rektor Unismuh Makassar    ImpasNews , Makassar - Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr.Ir. H. Abd Rakhim Nanda, S.T, M.T, I.P.U, menjadi Khatib pada Shalat Idul Adha 1446 Hijriah di Kampus Unismuh, Makassar. Dr Rakhim Nanda menguraikan tentang makna pengorbanan pada momen Idul Adha bagi umat Islam. Menurutnya, Kurban adalah pendekatan secara totalitas kepada Allah SWT,  dengan dasar taqwa, Ikhlas, sabar dan tawakal, sebagaimana telah dilakukan oleh Habil, Ibrahim dan Ismail, yang pada akhirnya melahirkan ketentuan Allah yang sangat baik untuk manusia.  Idul Adha, bukan hanya hari raya penyembelihan hewan qurban, tapi juga menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat pengorbanan yang agung dari Nabi Ibrahim Alaissalam dan putranya Nabi Ismail Alaissalam. Semangat inilah yang menjadi inspirasi besar dalam membangun peradaban. Jadi Qurban adalah simbol peradaban, yaitu rela mengorbankan sebagian milik kita, dem...

Ustadz Muhammad Syamsi Ali  ImpasNews, Makassar - Ustadz Muhammad Syamsi Ali, LC, MA, Ph.D, menjadi pemateri pada Tabligh Akbar di Masjid Kampus Unismuh, Talasalapang, Kota Makassar, Senin (20/5 ) ba'da Shalat Zuhur. Muh. Syamsi Ali, mengaku adalah salah satu Kader Muhammadiyah, yang mulai tinggal di luar negeri sejak umur 18 tahun, dan  menetap di Amerika pada tahun 1996, dan kini telah menjadi warga negara Amerika. Namun, Alumni Pesantren Muhammadiyah ini mengaku di dadanya masih terpatri kebanggaan dan rasa cinta tanah air Indonesia. Keberadaannya di Amerika, adalah bagian dari perjuangannya untuk menyebarkan dakwah Islam yang Rahmatan Lil Al-Amin, dan berikhtiar menjadi warna dalam kehidupan di Amerika. Salah satu yang menjadi pegangan hidupnya adalah Ikhlas dalam perjuangan, sehingga melahirkan kepercayaan diri bahwa Allah SWT akan bersama dengan orang yang berjuang dalam Iman. Kemudian, menurut Ustadz Muh Syamsi Ali, yang kini menjadi salah satu Tokoh Islam di Amerika, C...

ImpasMedia, Makassar - Sadar atau tidak, menerima atau protes, kehidupan ini ada yang mengatur. Dia yang Maha Kuasa, Dia bertindak atas kemauannya sendiri, bukan usulan dari makhluknya, termasuk manusia, yang kadang sok pintar. Manusia, makhluk yang sempurna penciptaannya,  Malaikat dan Iblis pun disuruh Sujud, untuk menghormati kehadiran manusia yang baru diciptakan. Hanya Malaikat yang sujud, sedang si iblis menolak, karena merasa proses diciptakannya lebih baik dari manusia. Hanya Allah SWT yang Maha Sempurna. Proses penciptaan manusia sempurna, tapi manusia sendiri sangat tidak sempurna.  Kondisi manusia sangat lemah, tapi dalam kelemahan itu, Allah sendiri yang meletakan dan mengilhamkan kebesaran-Nya.  Allah SWT mengetahui apa yang nampak dan tersembunyi dalam diri manusia, apa yang terbersit dalam hati manusia. Kehidupan manusia ada dalam genggaman Allah SWT. Kita hanya menjalani kehidupan dengan potensi yang dimiliki, dan hasilnya ada dalam Takdir Allah SWT. Disin...

ImpasMedia, Gowa - Memberi adalah wujud Kasih Sayangnya Allah kepada makhluknya, termasuk manusia. Maka belajar dan biasakanlah menjadi pemberi atas apa yang dianugerahkan Allah SWT kepadamu. Tidak ada sejarahnya, Anda akan jatuh miskin hanya karena suka memberi. Karena memberi adalah sifat yang sangat disukai oleh Allah SWT. Sifat memberi itu yang nampak wujud dalam diri H. kahar Dg Sibali, ketika apa yang dianugerahkan Allah SWT kepadanya, Dia salurkan kembali kepada orang lain yang membutuhkanya. Jum'at adalah Hari Raya bagi Orang Beriman Ustadz Ismail Hamzah, S.Ag Ustadz Ismail Hamzah, S.Ag, yang menjadi Khatib Jum'at di Masjid Al Nur Kahar, mengatakan bagi umat Islam hendaknya menyambut Hari Jum'at sebagai hari raya untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan, karena itulah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Dia mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan Iman dan amal kebaikan, karena itulah tujuan kita diciptakan oleh Allah SWT, da...

ImpasMedia, Makassar - Sesungguhnya hidup ini adalah misteri. Manusia menjalani hari ini, dan merenungi masa yang telah dilaluinya. Tetapi ke depannya adalah sebuah misteri. Apa yang akan terjadi beberapa waktu ke depannya, tidak bisa dipastikan. Kita hanya bisa berharap, hidup kita ke depan akan lebih baik. Manusia yang memiliki kepekaan hidup,  hanya mampu membaca tanda-tanda kehidupan. Sehingga manusia bijak, mengingatkan agar kita berikhtiar maksimal untuk menjalani kehidupan hari ini dengan sebaik-baiknya, agar bisa menjadi masa lalu yang bernilai kebaikan. Saudaraku! Apapun yang Anda capai hari Ini, janganlah membuatmu bangga, apa lagi terbetik di hatimu bahwa Anda lebih baik dari orang lain. Anda hanya patut bersyukur, apabila ada kebaikan yang dicapai, karena pasti itu hanya sementara. Namun bila yang terjadi adalah hal yang tidak baik, maka Anda hanya perlu bersabar, karena itupun hanya sementara, teruslah berupaya menjadi Orang Baik hingga akhir. Saudaraku! Renungan hari ...

 

Memelihara kebencian dapat merusak fitrah manusia dan menggelapkan hati. Tapi aneh, banyak saudara sebangsa yang sepertinya menikmati pergumulan dengan kebencian itu, dan berjuang terus dalam lorong kebencian dan menularkannya kepada orang lain, semacam kampanye kebencian. Mereka terus berteriak sebagai penjaga Etik dan Moral demokrasi, tapi dengan cara yang lebih tidak bermoral, hinaan, ejekan, bahkan fitnahan, karena semua yang diteriakkan tanpa bukti, kecuali prasangka buruk yang berdasarkan kebencian.  Kalau sudah dasarnya kebencian, maka apapun yang dijelaskan tidak akan diterima. Karena bukan kebenaran yang mereka cari, tapi merupakan wujud kebencian.

Jangan Biarkan Hatimu Kotor, Bisa Jadi Akan Membakar Dirimu Selamanya. Tuhan menciptakan kehidupan ini karena cinta-Nya. Maka sebagai makhluk dan hamba yang diciptakan, tidak selayaknya ada benci di hati ini. Karena semua yang terjadi, baik  itu menyenangkan atau tidak menyenangkan, pasti terjadi karena kehendak-Nya, untuk menguji bagaimana  hati manusia menyikapi setiap kondisi dan keadaan yang terjadi. Biarlah Allah Swt Sang Pencipta yang memiliki Hak Kuasa mutlak untuk menilai siapa manusia yang  baik. Berusaha maksimal menjadi manusia yang baik adalah  perjuangan seumur  hidup melawan godaan dan nafsu. Godaan dan hawa nafsu adalah sumber penyakit yang merusak Hati Manusia. Hati yang rusak dan penuh penyakit: Iri, dengki, bohong dan sombong, menganggap hanya dirinya yang benar, orang lain salah. Sehingga tertutup matanya dari kebaikan orang lain. Dia melihat dunia ini dengan sisi hitamnya, dan penuh pesimis. Kata- katanya kotor, sekotor hatinya. Padahal duni...