Hati yang Penuh Cinta Membuat Jokowi Kuat Menghadapi Fitnah
ImpasNews, Makassar -
Kita hanya bisa membayangkan bagaimana kesabaran dan ketabahan Nabi Muhammad SAW, ketika menghadapi fitnah dan hinaan yang luar biasa dari bangsanya sendiri.
Dia dituduh orang gila, tukang sihir, dan berbagai hinaan yang merendahkan. Bahkan dilempari kotoran dan ancaman pembunuhan.
Semua teror dan serangan, tujuannya agar Dia menghentikan tugas mulianya, menyeru manusia pada jalan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Namun dengan tuduhan keji dan fitnahan itu, membuat pengikut Nabi Muhammad SAW semakin yakin, bahwa Muhammad adalah manusia luar biasa yang disiapkan dan diutus oleh Allah SWT, dan berhasil melewati ujian yang luar biasa itu, yang dilakukan oleh manusia bangsanya sendiri.Dalam level kekinian, yang bisa kita disaksikan di abad ini, seorang manusia biasa, sederhana, tampil sebagai pemimpin bangsanya, Bangsa Indonesia. Dia juga mengalami, dan menghadapi hinaan, cacian dan fitnahan dari manusia, bangsanya sendiri.
Menghadapi ujian berat itu, Jokowi tetap tampil sederhana, tenang dan sabar, yang menampakkan bukti Cinta tulus yang ada di Hatinya.
Jokowi mengatakan, hanya memberikan pengabdian kepada rakyat, dan ingin melihat Bangsa Indonesia lebih maju.
Kemudian ada pihak, yang menuduhnya sebagai ambisi kekuasaan, padahal yang benar adalah semangat pengabdian untuk rakyat.
Kedua anak laki-lakinya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, terjun ke arena politik adalah pilihan mereka sendiri, bukan keinginan dari Jokowi. Sebagai orang tua, Dia hanya merestui pilihan dan jalan hidup anaknya.
Bahkan yang ngotot meminta anak Jokowi masuk ke panggung politik adalah orang lain.
Seperti Gibran, tak kurang dari 5 kali Prabowo meminta kepada Jokowi untuk menjadikan Gibran sebagai Cawapresnya. Tapi Jawabannya, terserah Gibran. Jadi tidak benar kalau Jokowi yang ingin membangun Dinasti Kekuasaan.
Hanya saja, pihak yang sudah tertanam iri hati dan benci, selalu memplesetkan setiap langkah Jokowi dengan tuduhan negatif.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan, hanya orang yang tidak punya akal dan tidak punya hati, yang tidak bisa mengakui prestasi Jokowi dalam memimpin bangsa ini.
Meskipun Jokowi dan Prabowo pernah menjadi rival politik dalam 2 kali pemilu, 2014 dan 2019, tapi karena keduanya memiliki Cinta yang sama terhadap rakyat dan Bangsa Indonesia, pada akhirnya bisa ketemu pada titik yang sama. Yaitu bisa dipertemukan pada titik Pengabdian dan Cinta yang tulus kepada rakyat dan bangsanya. Kata Prabowo, " Kami sama -sama memiliki Cinta Merah- Putih di dada." (*Dar )


Komentar
Posting Komentar